Bahaya Radiasi Nuklir
Jepang kini tak hanya mengalami bahaya gempa dan tsunami dahsyat. Belum lagi kerusakan yang di timbulkan gempa dan tsunami tertanggulangi, kini muncul lagi satu masalah baru yang berdampak sangat luas terhadap manusia, makhluk hidup lainnya, dan juga lingkungan.
Ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima akibat guncangan gempa dahsyat kini mengkhawatirkan. Kebocoran nuklir ke alam bebas bukan suatu perkara mudah mengingat dampak yang ditimbulkan akan sangat mengkhawatirkan.
Radioaktif merupakan sejenis zat yang berada di permukaan atau di dalam benda padat, cair atau gas yang kehadirannya berbahaya bagi tubuh manusia. Radioaktif berasal dari radionuklida (radioisotop) sebuah inti tak stabil akibat energi yang berlebihan.
Kontaminasi radioaktif dapat menimbulkan masalah kesehatan manusia. Ada yang bisa dirasakan seketika dan ada yang baru muncul dalam jangka panjang.
Menurut catatan sejarah, kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Selain memicu evakuasi ribuan warga di sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian.
Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun, radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh dengan mekanisme tersebut.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi dampak radiasi nuklir. Ketiganya meliputi total paparan radiasi, seberapa dekat dengan sumber radiasi dan yang terakhir adalah seberapa lama korban terpapar oleh radiasi.
Ketiga faktor tersebut akan menentukan dampak apa yang akan dirasakan para korban. Radiasi yang tinggi bisa langsung memicu dampak sesaat yang langsung bisa diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.
Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain sebagai berikut:
* Mual muntah
* Diare
* Sakit kepala
* Demam.
Sementara itu, dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir selama beberapa hari di antaranya adalah sebagai berikut:
* Pusing, mata berkunang-kunang.
* Disorientasi atau bingung menentukan arah.
* Lemah, letih dan tampak lesu.
* Kerontokan rambut dan kebotakan.
* Muntah darah atau berak darah.
* Tekanan darah rendah.
* Luka susah sembuh.
Dampak kronis alias jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun.
Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain sebagai berikut:
* Kanker
* Penuaan dini
* Gangguan sistem saraf dan reproduksi
* Mutasi genetik.
Kita semua berharap semoga saja Jepang dengan tekhnologi canggih yang mereka miliki mampu meminimalisir dampak radiasi terhadap warganya terutama disekitar wilayah yang sudah terpapar.
Dan untuk kita semua, emoga bisa menjadi bahan renungan, sepandai-pandainya kita manusia, sehebat apapun tekhnologi yang kita miliki masih ada yang lebih berkuasa atas segalanya.
Apapun bisa terjadi, atas kehendaknya. Alam mungkin sudah lelah akan eksploitasi yang kita lakukan sehingga ketika dia bergejolak luluh lantaklah apa yang ada di atasnya.
Bagaimana pengaruh radiasi terhadap manusia?
Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetic dan sel somatic. Sel genetic adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan sel somatic adalah sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh. Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan atas efek genetik dan efek somatik. Efek genetik atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi. Sebaliknya efek somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi.
Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat bervariasi sehingga dapat dibedakan atas efek segera dan efek tertunda. Efek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati pada individu dalam waktu singkat setelah individu tersebut terpapar radiasi, seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema (memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel darah. Kerusakan tersebut terlihat dalam waktu hari sampai mingguan pasca iradiasi. Sedangkan efek tertunda merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang lama (bulanan/tahunan) setelah terpapar radiasi, seperti katarak dan kanker.
Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi dibedakan atas efek deterministik dan efek stokastik. Efek deterministik adalah efek yang disebabkan karena kematian sel akibat paparan radiasi, sedangkan efek stokastik adalah efek yang terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel.
Efek Deterministi (efek non stokastik) Efek ini terjadi karena adanya proses kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan yang terkena radiasi. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat dari paparan radiasi pada seluruh tubuh maupun lokal. Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis ambang (threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar radiasi. Tingkat keparahan efek deterministik akan meningkat bila dosis yang diterima lebih besar dari dosis ambang yang bervariasi bergantung pada jenis efek. Pada dosis lebih rendah dan mendekati dosis ambang, kemungkinan terjadinya efek deterministik dengan demikian adalah nol. Sedangkan di atas dosis ambang, peluang terjadinya efek ini menjadi 100%.
Efek Stokastik Dosis radiasi serendah apapun selalu terdapat kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik pada tingkat molekul maupun sel. Dengan demikian radiasi dapat pula tidak membunuh sel tetapi mengubah sel Sel yang mengalami modifikasi atau sel yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel seperti ini. Semua akibat proses modifikasi atau transformasi sel ini disebut efek stokastik yang terjadi secara acak. Efek stokastik terjadi tanpa ada dosis ambang dan baru akan muncul setelah masa laten yang lama. Semakin besar dosis paparan, semakin besar peluang terjadinya efek stokastik, sedangkan tingkat keparahannya tidak ditentukan oleh jumlah dosis yang diterima. Bila sel yang mengalami perubahan adalah sel genetik, maka sifat-sifat sel yang baru tersebut akan diwariskan kepada turunannya sehingga timbul efek genetik atau pewarisan. Apabila sel ini adalah sel somatik maka sel-sel tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari bahan-bahan yang bersifat toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi jaringan ganas atau kanker. Paparan radiasi dosis rendah dapat menigkatkan resiko kanker dan efek pewarisan yang secara statistik dapat dideteksi pada suatu populasi, namun tidak secara serta merta terkait dengan paparan individu.
Bahaya Paparan Radiasi Nuklir Terhadap Manusia dan Alam
Awas Bahaya Ancaman Radiasi Nuklir Jepang Bagi Kesehatan dimana radiasi nuklir yang terjadi pada saat gempa dan tsunami jepang kemaren membuat seluruh dunia memberikan warning keras terhadap para penduduknya, termasuk indonesia tentang adanya bahaya radiasi nuklir jepang tersebut, kita patut waspada terhadap ancaman radiasi nuklir yang dapat menyebabkan kanker dan berbagai macam penyakit atau gangguan kesehatan lainnya, presiden jepang pun turut angkat bicara mengenai Awas Bahaya Ancaman Radiasi Nuklir Bagi Kesehatan ini.
Dampak radiasi menurut Dr. David J. Brenner, direktur Center for Radiological Research at Columbia University, tidak bersifat langsung. “Bisa berminggu kemudian baru muncul gejalanya,” katanya.
Ia menyebutkan dampak radiasi pada tubuh tergantung pada material radioaktif yang dilepaskan dan durasi paparan. Level paparan yang tinggi bisa menyebabkan sindrom radiasi akut, bahkan kematian. Sindrom tersebut akan menimbulkan gejala mual, muntah, kelelahan, rambut rontok, serta diare.
bahaya radiasi nuklir jepang
Pada level yang lebih tinggi, korban yang terpapar bisa meninggal dalam hitungan minggu. “Penyebabnya adalah usus yang gosong,” katanya.
Radiasi nuklir akan menganggu kemampuan sel untuk membelah diri dan berproduksi. Sel-sel di usus besar biasanya merupakan bagian tubuh yang paling cepat membelah diri. Demikian juga halnya dengan sel pembentuk darah di sumsung tulang yang sangat rentan terkena radiasi.
Sementara itu pada penduduk yang termasuk dalam kelompok risiko rendah, radiasi nuklir bisa memicu risiko kanker dalam beberapa tahun. Namun, hal ini juga tergantung pada lamanya paparan dan jenis radioaktif yang dikeluarkan reaktor nuklirnya.
Beberapa jenis material radioaktif ada yang dengan mudah diserap tubuh dan bertahan. Misalnya saja Iodin yang akan langsung diserap kelenjar tiroid atau strontium yang akan masuk tulang. Jenis radioaktif lainnya, seperti tritium, akan dengan cepat dikeluarkan tubuh.
Untuk mencegah bahaya radiasi, pemerintah Jepang telah memberikan pil potasium iodine yang bisa menetralkan pengaruh iodine tadi dengan cara mencegah kelenjar tiroid menyerap iodine. Namun menurut Brenner, iodine bisa masuk ke dalam tubuh manusia lewat berbagai cara, yakni udara atau makanan yang terpapar radiasi.
“Radioaktif iodine tidak harus masuk ke tubuh secara langsung. Iodine yang ada di udara bisa terserap ke tanah kemudian ternak memakan rumput yang tanahnya terpapar radiasi. Kemudian manusia memakan daging atau susu sapi itu,” katanya.
Karena itu ia berpendapat pil potasium idodide kurang efektif mencegah kanker tiroid akibat radiasi nuklir. “Epidemi kanker tiroid pada korban nuklir Chernobyl bisa dicegah jika pemerintah segera melarang warganya minum susu sapi atau makan buah yang tumbuh dari tanah yang terkena radiasi,” katanya.
Anak-anak berusia kurang dari 18 tahun, bayi, serta janin di dalam kandungan merupakan kelompok yang paling beresiko pada paparan radiasi karena sel-sel dalam tubuh mereka masih aktif membelah diri.
ini merupakan salah satu tanda tanda kiamat memang sudah dekat, namun kita perlu waspada terhadap timbuknya bahaya radiasi nuklir yang diakibatkan gempa jepang kemaren, semoga bahaya radiasi nuklir ini tidak merembet kenagara kita indonesia, pray for japan atas adanya Bahaya Ancaman Radiasi Nuklir Bagi Kesehatan
Bias Utama ku ε˘') ♥
clock
Arsip Tulisan ku
About Me
- Erlida Dinia Mauliani
- Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
- ERLIDA DINIA MAULIANI(≧▽≦)≈ ♡ My Info .. ♥ My name: Erlida Dinia Mauliani ♥ My nickname: Erli I ♥ ALLAH I ♥ Dad and Mom I ♥ Family I ♥ Pacarku 051088 and I ♥ SUPER JUNIOR I love you CHOI SIWON ! AAAAAAAAAAA.... ♥ My twitter : @Erlymauliani ♥ My facebook : Erlida Dinia Mauliani ♥ I'm KPOPERS LOVERS ♥ SUPER JUNIOR .. I'M ELF INDONESIAN ♥ Big fans 최시원 @Siwon407 (˘⌣˘)ε˘') ε˘') ♥ I'm Exotics .. I love Suho "ELFxotics"♥
Followers
Rabu, 30 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar